Kamis, 07 Februari 2013

“ Pantaskah mereka disebut wakil rakyat “

Mereka hanya memikirkan dirinya sendiri

Tanpa memperdulikan rakyatnya

Pemerintahnya hanya bisa tidur dan menerima gaji buta

Kapan negara ini akan maju??

Begitu malaskah kalian

Yang diberi amanat untuk membangun

Bangsa yang adil dan makmur

Apa kata dunia ???

Melihat mereka yang hanya memperebutkan jabatan

Kalian cetak kami menjadi bangsa pengemis

Kami generasi yang kurang rasa percaya diri

Gara-gara pewarisan nilai sangat dipaksa tekanan

Kalian bersengaja menjerumuskan kami

Sejak lahir sampai dewasa ini

Jadi sangat tergantung pada budaya

Budaya meminjam kemanca negara

Sudah satu keturunan jangka waktunnya

Hutang selalu dibayar dengan hutang baru pula

Lubang itu digali ,lubang itu juga ditimbuni

Kalian paksa tekankan budaya hutang ini

Sehingga apa bedanya dengan pengemis

Karena rendah diri pada bangsa ini

Kita gadaikan sikap bersahaja kita

Lama –lama kucambuk dengan puisi ini


Inikah Yang Di Namakan Negara Makmur

Sesungguhnya hidup ini indah

Penuh dengan tawa , canda tanpa ada derita

Sesungguhnya Indonesia jaya

Segalanya akan serasa sempurna

Tapi cobalah lihat mereka

Saudara kita yang menderita

Keadaan masyarakat yang semakin memburuk

Tak mempunyai tempat untuk melepaskan penat dijiwa

Dimana tempat tinggalnya???

Mencari makanan sangat sulit apalagi memenuhi kebutuhan

Menahan Rasa lapar dan dahaga yang terus melanda

Tak tega rasanya melihat tangisan mereka

Dimanakah khayalan hidupnya???

Meratapi nasib yang begitu kejam merenggut kebahagiaan mereka

Kita semua sama

Tak ada yang dapat membedakannya

Mengharap suatu keajaiban akan datang

Agar mereka juga merasakan betapa nikmatnya hidup di dunia ini

Buka hati buka mata

Ulurkan tangan kita semua

Bersama membantu mereka

Untuk menjauhi dari derita