Selasa, 19 Oktober 2010

MAKALAH TEORI EKONOMI MIKRO


BAB I

PENDAHULUAN



1.    LATAR BELAKANG

Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga- harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjual belikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan mnentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus ).

2.     TUJUAN
Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber terbatas diantara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi mikro menganalisa kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna. Bidang- bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk dalam sistem pasar.






























BAB II

PEMBAHASAN


TEORI PERILAKU KONSUMEN
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali, maka dia disebut pengecer atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen
Perilaku Konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka.Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah (ceteris paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.



1.    PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN
Pendekatan untuk mempelajari perilaku konsumen dalam mengkonsumsi    suatu barang:

A.               Pendekatan Kardinal
 Ciri-ciri pendekatan cardinal :
a.      Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.
b.     Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan
c.     Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada     tambahan kepuasan setiap satu satuan.Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil.( Mula – mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ).Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen.
d.    Pendapatan konsumen tetap
e.     Konsumen rasional
f.      Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah.



Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna margina.Keseimbangan konsumen tercapai jika konsumen memperoleh kepuasan maksimum dari mengkonsumsi suatu barang.
Syarat Keseimbangan:
1.  MUx/Px = MUy/Py = ….= MUn/Pn
2.  Px Qx + Py QY + ……+ Pn Qn = M

MU = marginal utility
P     = harga
M   = pendapatan konsumen

B.         Pendekatan Ordinal

Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal (relatif). Tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan kurva indiferens (kurva yg menunjukkan
tingkat kombinasi jumlah barang yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).
Asumsi pendekatan ordinal :
1.     Konsumen rasional
2.     Konsumen punya preferensi terhadap barang yang disusun  berdasarkan urutan besar kecilnya daya guna
3.     Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu
4.     Konsumen konsisten
5.     Berlaku hukum transitif
v   Ciri-ciri kurva indiferens:
1. Turun dari kiri atas ke kanan bawah
2. Cembung kea rah titik origin
3. Tidak saling berpotongan
4. Kurva IC yang lebih tinggi lebih disukai oleh konsumen rasional   dari pada kurvayang lebih rendah. Semakin jauh kurva indeferensi dari titik origin, semakin tinggi tingkat kepuasannya.
v   Perbedaan antara pendekatan kardinal dengan ordinal
Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam bilangan/angka. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan dalaml bilangan/angka.
Analisis cardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama .
2.    TINGKAT BATAS SUBSTITUSI
Penggantian marginal ( MRS ) ini adalah penggantian marginal barang x untuk barang y yang menunjukkan jumlah barang y dapat dikorbankan oleh konsumen untuk memperoleh satu satuan tambahan barang x pada kurva indiferen yang sama.



Kurva:

Konsumen bersedia mengkonsumsi 10 soda untuk melihat 5 film. tingkat substitusi marjinal di titik c adalah 10 dibagi dengan 5, sama dengan 2. pada titik g konsumen bersedia mengkonsumsi 4,5 soda untuk melihat 9 film. tingkat substitusi marjinal di titik g adalah 4,5 dibagi oleh 9, sama dengan 1 / 2.




3.    ANALISIS KURVA INDIFEREN

     
Definisi indifference curve: adalah kurva yang menghubungkan titik-titik kombinasi dari konsumsi (atau pembelian) barang-barang yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama. Indifference curve memperlihatkan semua kombinasi dari pilihan konsumen yang memberikan tingkat kepuasan atau utility yang sama bagi seseorang atau konsumen. penentuan tingkat kepuasan menggunakan metode ordinal; tingkat kepuasan diukur melalui order atau rangking tetapi tidak disebutkan nilai gunanya secara pasti. Konsumen secara rasional ingin membeli sebanyak-banyaknya kombinasi beberapa barang konsumsi, misalnya kita ambil contoh dua komoditas yaitu buah jeruk (X) dan apel (Y). Untuk mendapatkan X dan Y konsumen dihadapkan pada kendala keterbatasan dana. Karena itu konsumen dapat mengubah-ubah kombinasi X dan Y yang dibeli sedemikian rupa sehingga jika salah satu diperbanyak jumlahnya maka yang lain mestilah dikurangi agar kepuasan yang diperoleh konsumen tetap sama. Fenomena ini dinyatakan dengan kurva kepuasan sama atau indifference curve.





Kurva ini mengindikasikan bahwa konsumen indifferent (tidak beda) antara pilihan kombinasi, - market baskets, (A, B, C). Kurva ini menyatakan bahwa konsumen merasa tidak merasa lebih baik atau dirugikan untuk melepaskan 10 units makanan untuk mendapatkan 20 unit pakaian dan pindah dari kombinasi A ke kombinasi B.
Lantas, kurva indiferens seseorang U1 memperlihatkan semua kombinasi barang yang menghasilkan kepuasan yang sama, seperti market basket A.

4. ELASTISITAS PERMINTAAN TERHADAP HARGA
Selama hukum permintaan berlaku bagi produk yang dihasilkan, maka    jikaperusahaan menentukan harga barang terlalu tinggi , maka perusahaan ituakan kesulitan mencapai tingkat penjualan tinggi. Menurut hukumpermintaan, semakin tinggi harga, maka jumlah permintaan akan barangtersebut akan sedikit.Dalam menentukan kebijakan harga pokok produk yang dihasilkan,perusahaan tersebut harus mampu mengenali karakteristik permintaanharga pasar terhadap barang produk yang dihasilkan.
 Factor- factor. Yang mempengaruhi permintaan:
a.     Harga produk, konsumen mau dan mampu membeli produk dengan jumlah yang banyak pada tingkat harga yang lebih rendah.
b.    Harga produk lain yang berhubungan . Perubahan harga produk lain yang memiliki hubungan saling mengganti mempengaruhi  permintaan pasar produk dengan arah yang berlawanan.
c.     Penghasilan Konsumen, kenaikan penghasilahn konsumen mengakibatkan daya beli konsumen meningkat dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan pasar terhadap barang produk.
d.    Selera dan preferensi Konsumen, peningkatan selera dan preferensi konsumen terhadap suatu produk akan meningkatkan permintaan pasar terhadap produk tersebut.
e.     Harapan Konsumen mempunyai harapan bahwa masa yang akan datang akan terjadi kenaikan harga, atau kenaikan pendapatan   konsumen, atau kelangkaan produk tersebut dipasar akan      mendorongkonsumen membeli produk tersebut akan lebih banyak.
f.   Jumlah konsumen, Permintaan pasar merupakan penjumlahan dari permintaan individual. Dengan demikian, semakin banyak   konsumen, akan jumlah permintaan pasar terhadap barang produk tersebut akan semakin banyak pula.
v   Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan mengukur tingkat reaksi konsumer terhadap perubahan harga. Elastisitas ini dapat menceritakan pada produsen apa yang terjadi terhadap penerimaan penjualan mereka, jika mereka merubah strategi harga, apakah kenaikan/menurunkan jumlah barang yang akan dijualnya.
Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan:
1.     Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar
2.     Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut
3.     Jenis barang dan pola preferensi konsumen
4.     Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap    perubahan harga/periode waktu penggunaan barang tersebut.
5.     Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang
Elastisitas akan besar bilamana :
1.     Terdapat banyak barang subsitusi yang baik
2.     Harga relative tinggi
3.     Ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain

Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana :
1.     benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
2.     barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah.
3.     Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda tersebut sangat dibutuhkan.














Kamis, 14 Oktober 2010

Bentuk - Bentuk Kepemilikan Perusahaan


PENGANTAR BISNIS
BENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN PERUSAHAAN

            Pemilihan bentuk kepemilikan perusahaan merupakan hal yang sangat penting. Bagaimana mungkin perusahaan bisa berjalan secara efektif dan efisien ketika, modal yang dihimpun kurang, kelewat besarnya kewajiban yang harus ditanggung pemilik, ketidakleluasaan pengendalian manajemen perusahaan dan masih banyak lagi hal penting yang perlu dicermati. Selain itu bentuk kepemilikan ditentukan oleh beberapa criteria sebagai berikut :
Ø      Jenis usaha,apakah bergerak dibidang pabrik , perdagangan, atau jasa
Ø      Jumlah modal yang dibutuhkan untuk pembangunan awal
Ø      Besarnya resiko dan kesediaan pihak pemilik untuk memikul kewajiban pribadi atas hutang perusahaan.
Ø      Pembagian keuntungan diantara diantara para pemilik
Ø      Berapa lama (umur) dari usaha yang diinginkan

Tersebut dibawah ini merupakan bentuk-bentuk pemilikan perusahaan :
  1. PERSEORANGAN ( Sole Proprietorship )
Perusahaan perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu orang. Individu dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata cara tententu. Semua orang bebas membuat bisnis personal tanpa adanya batasan untuk mendirikannya. Pada umumnya perusahaan perseorangan bermodal kecil, terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki tenaga kerja / buruh yang sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi sederhana.
Contoh perusahaan perseorangan seperti toko kelontong, tukang bakso keliling, pedagang asongan, dan lain sebagainya.
Ciri-ciri perusahaan perseorangan :
a.       Relatif mudah untuk didirikan dan dibubarkan
b.      Bisa melibatkan harta pribadi
c.       Seluruh keuntungan dapat dinikmati sendiri
d.      Sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri
e.       Sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan
f.        Keuntungan yang kecil terkadang harus mengorbankan penghasilan yang lebih besar
2.      PERSEKUTUAN ( Partnership )
Perusahaan persekutuan adalah badan usaha yang dimiliki oleh dua orang atau lebih yang secara bersama-sama bekerja sama untuk mencapai tujuan bisnis.
Contoh yang termasuk dalam badan usaha persekutuan adalah firma dan persekutuan komanditer alias cv. Untuk mendirikan badan usaha persekutuan membutuhkan izin khusus pada instansi pemerintah yang terkait.
Ø      Firma adalah suatu bentuk persekutuan bisnisyang terdiri dari dua orang atau lebih dengan nama bersama dan tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada setiap pemiliknya.
Ø      Persekutuan Komenditer/CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda diantara anggotanya.
            Ciri-ciri perusahaan persekutuan  :
a.       Mempunyai masa hidup yang terbatas
b.      Mempunyai kewajiban bersama
c.       Kepemilikan aktiva secara bersama
d.      Setiap anggota sekutu mempunyai hak dalam pembagian laba dan hak tersebut sesuai dengan ketentuan yang telah di tetapkan
e.       Kewajiban bersama
3.      PERSEROAN TERBATAS ( Corporation )
Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya. Di dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk orang lain di luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan. Untuk mendirikan PT / persoroan terbatas dibutuhkan sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai persyaratan lainnya.
      Contoh yang termasuk dalam badan usaha perseroan adalah  :
    • PT Garuda Indonesia Airways (PERSERO)
    • PT Angkasa Pura (PERSERO)
    • PT Pertamina (PERSERO)
    • PT Tambang Bukit Asam (PERSERO)
    • PT Aneka Tambang (PERSERO)
    • PT PELNI (PERSERO)
    • PT Perusahaan Listrik Negara (PERSERO)
    • PT Pos Indonesia (PERSERO)
    • PT Kereta Api Indonesia (PERSERO)
    • PT Telkom (PERSERO)
Cirri-ciri perusahaan perseroan terbatas :
a.       Modal dan ukuran perusahaan besar
b.      Kepemilikan mudah berpindah tangan
c.       Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham
d.      Mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan atau pegawai
e.       Keuntungan dibagikan kepada pemilik modal/saham dalam bentuk deviden
f.        Pajak berganda pada pajak penghasilan/ pph dan pajak deviden
      4.   USAHA PATUNGAN
            Usaha patungan adalah sebuah bentuk kemitraan perusahaan yang dibentuk oleh dua perusahaan atau lebih untuk menggarap sebuah proyek tertentu.
            Adapun contoh yang termasuk dalam badan usaha patungan adalah :
·        Nokia Siemens Network antara Nokia dan Siemens AG
·        NUMMI antara Generals Motor dan Toyota
·        Sony Ericsson antara Sony dan Ericsson
·        One1mobile antara One1 dan  Netalizer
         Ciri-ciri  perusahaan patungan :